Senandung Kasih Sayang

By; Hidayatun Ni’mah

Mulai aku berkisah
Dalam imajinasi yang bukan sekedar fantasi
Terlukis dalam wajah yang terberai suci
Elegi bernadi lemah tergambar pada aksara cinta
Demi bekilaunya permata di hari tua
Tangan malaikatnya meninabobokkan
Petuah penghilang dahaga selalu tersampaikan
Doanya adalah cinta dalam enigma
Dekapannya adalah kenyamanan tak berkesudahan
Tubuh gontai tak lagi terhiraukan
Lelah bak nyanyian penghibur sukma
Gerilya berduri menjadi makanan sehari-hari
Demi membeli senyum si buah hati
Sementara diujung sana,,
Si pendosa bertingkah dalam gema pendurhaka
Nasehatnya diibaratkan bualan pemanas telingah
Keringatnya seakan hanya kewajiban belaka
Tak ada hak yang patut diberikan kepadanya
Jika boleh dikata, itulah aku pendosa yang hina,,,,
Ini adalah harinya, dan untuk kesekian kalinya,,
Sama, belum bisa aku membahagiakannya
Kuakui, sungguh aku kesulitan,,,
Menyandingkan pelangi dan hujan dalam satu awan
Ibu maafkan, karna kau belum bisa kubahagiakan
Maafkan jika hanya tangisan keluhan yang bisa kubagikan
Ibu terima kasih,,
Melalui doamu, malaikat Tuhan selalu menjagaku,,,,

Selamat hari ibu
Malang, 22 Desember 2015
Seni Religius
Seni Religius Website ini dikelola oleh Biro Humas Seni Religius UIN Maulana Malik Ibrahim Malang